Selasa, 30 November 2010

Wali 7 Bali

http://mistikus-sufi.blogspot.com/

KOMUNITAS PECINTA HABAIB

http://alhabaib.blogspot.com/

http://sigun84.blogspot.com/

PANGERAN DIPONEGORO

DIPONEGORO di SUMENEP

MAKAM DIPONEGORO di SUMENEP
Madura. Sepatah kata ini terasa dekat dengan sesuatu yang berbau kekerasan. Identik dengan clurit (senjata tajam khas Madura) atau Carok (kekerasan atau pembuhunan yang berlatar belakang harga diri). Madura meiliki kultur tinggi dimasa lalu yang diwarnai dengan kelembutan dan kehalusan. Wilayah ini terdiri dari 67 pulau. Pulau Madura sendiri terkenal dengan lamanya yang keras berupa tanah jenis mediteran merah kuning yang tandus, sebagian lainnya berupa tanah bebatuan yang sulit ditanami.
Saya mulai perjalanan ini dari Jakarta menuju Surabaya dan menyeberang dengan Feri. kelak jika jembatan SURAMADU selesai dibangun, perjalanan menyeberangi selat Madura hanya 5 menit. Perjalanan dari Surabaya hingga ke Ujung timur Madura melewati Bangkalan, Sampang, Pamekasan kemudian Sumenep.
Dengan dukungan dari Dinas Kebudayaan setempat, tim saya bisa mendapat akses memasuki tempat-tempat yang memerlukan perizinan. sesuai dengan tujuan kami yaitu membuktikan fakta sejarah bahwa Pangeran Diponegoro yang dimakamkan di Makasar bukanlah Pangeran Diponegoro yang sebenarnya, tetapi hanya anak buah Sang Pangeran yang menyamar kemudian ditangkap Belanda dan mengaku sebagai Sang Pangeran. Hasil penelitian kami dibeberapa tempat mendapatkan hasil sejarah yang dipercayai oleh masyarakat Sumenep.
Pangeran Diponegoro menurut versi ini wafat dalam pelarian di Sumenep. dibuktikan dengan ditemukannya makam Sang Pangeran dan beberapa keluarganya di Asta Tinggi Sumenep. antara lain R. Dipokusumo, R Diponegoro Anom dan RA Endang Kaliangi. Mereka adalah putra-putri Sang Pangeran.
Diponegoro mengelabui Belanda, kebetulan kebiasaan Diponegoro memang tak gemar memperlihatkan roman mukanya. Sebelum perundingan di Magelang, penukaran Sang Pangeran dilakukan di KaliProgo pada 25 Maret 1830, 2 hari menjelang perundingan. Menurut Harunur Rasyid yang ditangkap ketika terjadi perundingan adalah Muhamad Jiko Matturi, Beliaulah yang akhirnya meninggal di Makasar pada 8 Januari 1855. Diponegoro yang sebenarnya ada di Sumenep atas perlindungan Sultan Abdurahman ketika itu.
Pada prasasti yang juga ditemukan di sekitar Asta Tinggi ada bunyinya " Jie’ sengak, tep, makam, budi, sekar, naggar, langgar, Joyo Abdur bi’ Rahman ". Ini kata-kata sandi yang setelah diotak-aitk akhirnya dapat dibaca : " Sengak teteban Sumenep, makam e budi dajana Abdurahman, neng guru langgar sekkare". Artinya kira-kira " Awas perhatikan titipan Sumenep, kuburan di belakang sebelah utara Abdurahman ".
Makam itu sendiri dulunya hanya dikenal dengan nama Buyud sayid. tak ada yang istimewa dari makam ini. Bahkan makam itu nyaris tak terawat dengan baik dan tetutup semak belukar. makam tadi menarik perhatian keluarga Diponegoro yang ada di Yogyakarta. " Setiap kali datang kesini, mereka selalu menyempatkan diri berziarah ke makam Buyud Sayid" info Abdul Rasyid mantan kepala penjaga asta tinggi.
Pada nisan kepala makam itu setelah diteliti lebih jauh, ditemukan ada tulisan arab pegon yang berbunyi " Abdul Hamid Pangeran Diponegoro ". sedangkan di nisan kakinya tertulis " Ontowiryo Amirul Mu’minin Panotogomo Sido Mukti Ing Topo 12-3-1837"
Pada nisan kaki Dipokusumo tertulis " Wafat bada Dipokusumo Khalifah Syayidin akhira bik olle gante a sareng M. Ali Amwali 11-8-30 (1830) " artinya " Wafatnya Dipokusumo pemimpin terakhir, telah diganti dengan M Ali Amwali 11-8-1830 ". sedangkan di nisan kepala tertulis "Bada kobur almarhum Khalifah Dipokusumo Syayidin jaman 12-4-38". maksudnya " ada makam almarhum Khalifah Dipokusumo pemimpin terakhir, zaman 12-4-1838". Dipokusumo diangkat sebagai pemimpin sepeninggal Diponegoro.
Terdapat banyak prasasti yang memperkuat temuan bahwa Diponegoro pernah berada dan wafat di Madura. terlebih lagi dengan ditemukannya makam Pasukan Panah Wanita pimpinan RA. Yuda Negara, saudara Diponegoro lain ibu dengan 107 anggota pasukan wanita lainnya. Pasukan inti Diponegoro, Turkijo, Bulkijo, Arkijo dan Bupati Semarang Adipati Pringgoloyo beserta pengikutnya juga ditemukan makamnya di Asta Tinggi.

http://www.habibluthfiyahya.net/

Senin, 22 November 2010

KISAH luar biasa

Bacaan mawlid dapat juga untuk mengusir jin (Kisah nyata khasiat bacaan kitab mawlid oleh Habib Anis AlHabsy Solo dan Habib Munzir)

kejadian di solo, ketika sebuah rumah tua akan dijual oleh pemiliknya namun terlalu banyak jin jahat didalamnya, siapapun masuk akan kesuurpan, dan ada satu kamar yg berisi gamelan dlsb, siapa yg masuk kesana akan mati.
maka Hb Anis Alhabsyi solo memerintahkan pemilik rumah membuka semua pintu dan jendela, lalu masuk bersama sama sambil bershalawat pada nabi saw, lalu dihadapan kamar yg paling berbahaya itu membaca maulid nabi saw, maka saat asyraqal (berdiri untuk mahal qiyam) maka terdengar suara hiruk pikuk dari dalam kamar itu dan pintunya terbuka dan terdengar suara menjerit jerit makhluk tak terlihat keluar dari dalamnya, maka setelah itu rumah itu aman
ketika salah seorang murid saya (Habib Munzir) ke Kuningan untuk menembus wilayah itu, konon wilayah yg akan dikunjungi penuh dg santet dan dukun dukun jahat, saya (Habib Munzir) katakan sudahlah baca maulid nabi saw bersama disana, semua jin akan menghindar.
benar saja, ketika mereka sedang membaca maulid mereka melihat bola bola api berdatangan mendekati rumah dan meledak sebelum sampai ke pagar rumah, lalu suara hiruk pikuk seperti orang orang yg menjerit jerit keluar dari rumah itu tanpa ada wujudnya, sejak itu maka tak satupun dukun yg mengganggu.
kejadian lain di wilayah Beji depok, ada seorang dukun yg konon memiliki banyak jin peliharaan, ia konon memiliki macan jadi jadian yg selalu menjaganya, suatu malam ia kehilangan semua macan jejadiannnya, ia mencarinya kemana mana, lalu ia temukan macan macan jin nya itu sedang bersimpuh tunduk didepan masjid saat kami membaca maulid, maka dukun itu masuk islam dan tobat.
Sumber Habib Munzir AlMusawwa

Download MP3 - PDF - Manaqib Maulid Al Barzanji (Syekh Jakfar Al Barzanji)

Download Maulid Barzanji
MP3 Barzanji
Manaqib Syekh Jakfar Al Barzanji Pengarang Maulid Barzanji 1
Manaqib Syekh Jakfar Al Barzanji Pengarang Maulid Barzanji 2
Download PDF Maulid Barzanji
Download Maulid Al Barzanji dari Majalah Al Kisah

Filosofi Pohon Kelapa (Kisah ketawadlu’an Kyai Hamid Pasuruan)

Dewasa ini. Kita pasti mengetahui, bahwasanya guru mana yang tidak mau semua muridnya berhasil dan sukses dalam mata pelajarannya. Tak ayal jika guru ketika berada di rumah sang guru mondar-mandir, ke sana ke mari, hanya perlu memikirkan metode pengajaran yang mudah dipaham oleh para muridnya.
Hal inilah yang pernah dialami oleh Ust. H. Syamsul huda, seniman kaligrafi berkaliber nasional jebolan Pondok Pesantren Salafiyah. Selain sangat ahli dalam masalah seni tulis dan lukis kaligrafi, beliau juga sangat ahli dalam masalah ilmu Nahwu.
Al-Kisah dahulu, ketika Ust. Syamsul masih mengajar ilmu nahwu di Pon-Pes Salafiyah, Mulai ba’da shalat shubuh Ust. Syamsul mulai mondar mandir di depan kantor madrasah salafiyah. Yang diberpikir tiada lain adalah menggunakan metode apakah yang paling tepat agar semua anak didiknya mendapat nilai bagus semua. Padahal jika dilihat, nilai siswa pada pelajaran nahwu yang diajarkan oleh Ust. Syamsul terbilang lumayan relatif, seperti layaknya sekolah-sekolah formal yang lain pastilah ada satu dua anak yang dapat niali merah.
Sudah hampir jam masuk sekolah Ust. Syamsul masih saja mondar-mandir di depan kantor madrasah. Ketika itu Kiai Hamid yang berada di teras ndalem melihat Ust. Syamsul yang terlihat seperti orang linglung. Kiai Hamid pun datang menghampiri Ust. Syamsul.
“Sul… ayo melok aku.” (Sul… Ayo ikut Saya). Ajak Kiai Hamid. Lalu, Ustad yang kini mengisi jajaran staf pengajar di madrasah tsanawiyah dan aliyah tersebut digandeng tangannya sampai di samping ndalem (kediaman) Kiai Hamid. Di situ Ust. Syamsul ditunjukkan sebuah pohon kelapa yang masih sedikit buahnya.
“Sul…awakmu weroh ta lek krambil iku gak kiro dadi kelopo kabeh. Yo onok singlugur, onok sing dadi degan langsung di ondoh, onok seng dadi kelopo iku mek titik, loh ngono iku mau masio wes dadi kelopo kadang sekdipangan bajing. Cobak pikiren mane, seumpamane lek kembang iku dadi kabeh, singsakaken iku uwite nggak kuat engkok”.
(Sul… apakah kamu tahu, kalau “krambil” (bunga kelapa) itu tidak akan jadi kelapa semuanya. Ya ada yang terjatuh, ada yang masih jadi degan akan tetapi sudah diambil, ada juga yang sudah jadi kelapa, itu pun sedikit. Walau pun sudah jadi kelapa, terkadang belum dipanen sudah dimakan sama tupai dulu. Coba kamu pikir, kalau bunga itu jadi kelapa semua, yang kasihan itu pohonnya, pasti tidak akan kuat.) ujar Kiai Hamid. Belum Ust. Syamsul menjawab Kiai Hamid melanjutkan lagi. “anggepen ae wet kelopo iku mau guru, lek onok guru muride dadi kabeh yo angel, yo onok sing bijine elek, yo onok sing pas-pasan. Yo onok mane sing apik. Engko lek muride oleh nilai apik kabeh sak’aken gurune, biso-biso lek nggak kuat guru iku mau biso ngomong “ikiloh didikanku, dadi kabeh sopo disek gurune” lah akhire isok nimbulno sifat sombong.
Paham awakmu Sul? Lek paham wes ndang ngajaro, sekolahe wes wayahe melebu.” (anggap saja pohon kelapa itu tadi adalah guru. Kalau ada seorang guru yang muridnya sukses semua itu sangat sulit. Ya pastinya ada yang nilainya jelek, ada yang nilainya biasa-biasa, dan ada juga yang nilainya bagus. Nanti kalau nilai muridnya bagus semua yang kasihan adalah gurunya. Bisa-bisa guru tersebut berbicara “ini loh, anak didikku, semuanya sukses, siapa dulu gurunya” lah, akhirnya bisa menimbulkan sifat sombong.
Kamu paham Sul? Kalau paham cepat mengajar, sudah waktunya jam masuk sekolah.) tambah Kiai Hamid. Tanpa menjawab Ust. Syamsul pun langsung undur diri dari Kiai Hamid. Subhanalloh … padahal, Ust Syamsul masih bercerita sedikit pun, akan tetapi sudah menjawab semua yang dikeluhkan oleh Ust. Syamsul, dengan menggunakan sebuah filosofi pohon kelapa.
Setiba dikelas Ust. Syamsul masih terpikir oleh ucapan Kiai Hamid tadi. “benar juga apa yang dikatakan oleh beliau (Kiai Hamid”. Ujar Ust. Syamsul dalam hati. Sebaiknya cerita ini bisa menjadi ibrah bagi para guru, agar tidak terlalu berkecil hati ketika ada satu-dua anak didiknya yang didak mampu pada pelajaran yang guru ajarkan. Dibalik itu semua pasti aka nada hikmahnya… (zen)

Salam dari malaikat Jibril (Kisah karomah Kyai Hamid Pasuruan)

Di dunia ini tidak sedikit orang yang beranggapan alam gaib itu tidaklah ada. Meski demikian, ada pula orang yang percaya, akan tetapi kepercayaan mereka cuma sekedar tahu saja, tidak ada pemantapan hingga seratus persen. Lain halnya dengan orang Islam yang memang benar-benar yakin dengan rukun iman yang nomor enam, yakni percaya kepada qodo’ dan qodar atau ketetapan-ketetapan Allah, baik yang buruk maupun yang baik. Memang sangat sulit sekali meyakini barang yang tidak ada wujudnya, tetapi kita sebagai umat Islam wajib hukumnya percaya seratus persen dengan adanya alam ghaib itu ada.
Dalam al-Qur’an dijelaskan:
“لا يعلم الغائب الا لل”"
Yang artinya: “Tidak ada yang mengetahui barang gaib kecuali Allah SWT”
Meskipun demikian, anda jangan terburu-buru dalam mengambil kesimpulan. Memang dalam ayat tersebut al-qur’an menjelaskan sedemikian rupa, akan tetapi para ulama ahli tafsir sepakat bahwa, ada orang-orang tertentu (kekasih Allah) di dunia ini yang memang di izini atau diberi tahu oleh Allah SWT dalam masalah kegaiban tersebut. Contohnya adalah cerita kiai Hamid.
Alkisah, dahulu ada santri yang bernama Ihsan, Ia adalah salah satu khadam (pembantu kiai) yang paling dekat dengan kiai Hamid. Bahkan setiap malam, Ihsan di suruh tidur di ruang tamu kiai Hamid.
Selain terkenal akan tawadhu’ dan kewaliannya. Kiai kelahiran kota Lasem tersebut juga terkenal akan keistiqomahan dalam ibadahnya. Setiap malam beliau tidak pernah meninggalkan qiyamu al-lail (shalat Tahajjud). Pada suatu malam tepatnya pukul 00.00 Istiwa’, setelah melakukan shalat Tahajjud kiai Hamid membangunkan Ihsan. “Ihsan…Ihsan… tangio nak!” ( Ihsan…Ihsan… bangunlah nak! ) begitulah cara halus kiai Hamid ketika membangunkan santrinya. Ihsan pun bangun, sambil mengucek-ucek matanya Ia berkata “Wonten nopo kiai?” (Ada apa kiai?) tanya Ihsan. “Awak mu sa’iki sembayango teros lek mari moco al-Fatihah ping 100, maringono lek wes mari awakmu metuo nang ngarepe gang pondok, delo’en onok opo nang kono.” (Sekarang kamu shalat, lalu sesudahnya kamu baca surat al-Fatihah sampai 100 kali, kalau sudah selesai kamu keluarlah ke gang pondok, lihatlah ada apa di sana.) Perintah kiai Hamid. “inggeh kiai” jawab singkat sang santri. Ia pun langsung pergi ke kamar mandi untuk berwudlu’.
Singkat cerita setelah Ihsan membaca surat al-Fatihah, ia lalu keluar dari gang pondok tepatnya di jalan Jawa, atau yang sekarang namanya berubah menjadi Jl. KH. Abdul Hamid. Pada waktu Ihsan keluar dari pondok, jarum jam kala itu menunjukkan tepat pukul 01.00 dini hari.
Nyanyian jangkrik senantiasa mengiri langkah kaki Ihsan. terangnya sinar rembulan menjadi penerang jalannya. Sesampainya di Jalan Jawa, Ihsan melihat ada mobil dari arah barat. Lalu mobil tersebut berhenti tepat di depannya. Kaca mobil tersebut terbuka, “Ihsan lapo bengi-bengi nang kene?” (Ihsan mau apa malam-malam kok di sini) begitulah suara yang keluar dari dalam mobil tersebut. Karena lampu dalam mobil tidak dihidupkan, Ihsan pun tidak bisa melihat dengan jelas siapa yang berbicara dengannya. Ihsan pun masih tercengang dan kebingungan suara siapakah itu. Akhirnya pintu mobil itu pun terbuka dan yang keluar adalah Ibu Nyai Hj. Nafisah Ahmad, istri hiai Hamid. Ternyata yang ada di dalam mobil tersebut adalah rombongan Ibu Nyai Hj. Nafisah yang datang dari Jakarta. Ihsan masih belum menjawab pertanyaan yang tadi.
Yo wes ketepaan lek ngono tolong gowokno barang-barange sing nang njero montor, mesisan ambek barange bojone Man Aqib.” (Ya sudah kebetulan, kalau begitu tolong bawakan barang-barang yang ada di dalam mobil, sekalian dengan barangnya istrinya Paman Aqib) perintah Ibu Nyai Nafisah. Tanpa pikir panjang Ihsan pun langsung menurunkan semua barang yang ada di dalam mobil.
Setelah semua barang sudah di bawa ke pondok, Ihsan lalu masuk ke dalam ndalem kiai Hamid. Tak lama kemudian kiai Hamid datang kepada Ihsan. “yok opo San? pas yo! Iku mau pas aku sembayang, malaikat Jibril teko nang aku nyampekno salam teko Allah. Ambek ngandani lek bojoku teko jam siji bengi. San, bener nang al-Qur’an dijelasno, lek gak ono sopo wae sing weroh ambek barang ghoib, yo contone koyok kejadian iku mau iku termasuk ghoib. Cuman Allah SWT iku ngidzini utowo ngewenehi weroh barang sing goib marang uwong sing dicintai ambek gusti Allah.” (Bagaimana San? Pas kan! Itu tadi waktu aku shalat, malaikat Jibril datang menyampaikan salam dari Allah, dan memberi tahu kalau istriku akan datang jam satu malam. San, benar di dalam al-Qur’an dijelaskan, bahwasannya tidak ada siapa pun yang mengetahui tentang masalah gaib. Ya, contohnya kejadian tadi itu termasuk gaib. Cuma Allah SWT itu memberi idzin atau memberi tahu barang gaib kepada hamba yang dicintainya) jelas kiai Hamid. Setelah menjelaskan kejadian tersebut, kiai Hamid langsung masuk ke dalam. Sedangkan Ihsan masih tercengang dan merasa kagum kepada kiai Hamid.
Tidaklah ada kalimat yang pantas ketika kita melihat atau mendengar kejadian yang menakjubkan dari Allah SWT, malainkan kata “Subhanalloh…!” (zEn)
Sumber: KH. Ihsan Ponco Kusumo-Malang

Kisah Abu Nawas ‘melarang’ ruku dan sujud

Syahdan, Khalifah Harun al-Rasyid marah besar pada sahibnya yang karib dan setia, yaitu Abu Nawas. Ia ingin menghukum mati Abu Nawas setelah menerima laporan bahwa Abu Nawas mengeluarkan fatwa: tidak mau ruku’ dan sujud dalam salat. Lebih lagi, Harun al-Rasyid mendengar Abu Nawas berkata bahwa ia khalifah yang suka fitnah! Menurut pembantu-pembantu-nya, Abu Nawas telah layak dipancung karena melanggar- syariat Islam dan menyebar fitnah. Khalifah mulai terpancing. Tapi untung ada seorang pembantunya yang memberi saran, hendaknya Khalifah melakukan tabayun (konfirmasi) dulu pada Abu Nawas.
Abu Nawas pun digeret menghadap Khalifah. Kini, ia menjadi pesakitan. ”Hai Abu Nawas, benar kamu berpendapat tidak ruku’ dan sujud dalam salat?” tanya Khalifah dengan keras.
Abu Nawas menjawab dengan tenang, ”Benar, Saudaraku.”
Khalifah kembali bertanya dengan nada suara yang lebih tinggi, ”Benar kamu berkata kepada masyarakat bahwa aku, Harun al-Rasyid, adalah seorang khalifah yang suka fitnah?”
Abu Nawas menjawab, ”Benar, Saudara-ku.”
Khalifah berteriak dengan suara menggelegar, ”Kamu memang pantas dihukum mati, karena melanggar syariat Islam dan menebarkan fitnah tentang khalifah!”
Abu Nawas tersenyum seraya berkata-, ”Saudaraku, memang aku tidak menolak bahwa aku telah mengeluarkan dua pendapat tadi, tapi sepertinya kabar yang sampai padamu tidak lengkap, kata-kataku dipelintir, dijagal, seolah-olah aku berkata salah.”
Khalifah berkata dengan ketus, ”Apa maksudmu? Ja-ngan membela diri, kau telah mengaku dan mengatakan kabar itu benar adanya.”
Abu Nawas beranjak dari duduknya dan menjelaskan dengan tenang, ”Saudaraku, aku memang berkata ruku’ dan sujud tidak perlu dalam salat, tapi dalam salat apa? Waktu itu aku menjelaskan tata cara salat jenazah yang memang tidak perlu ruku’ dan sujud.”
”Bagaimana soal aku yang suka fitnah?” tanya Khalifah.
Abu Nawas menjawab dengan senyuman, ”Kala itu, aku sedang menjelaskan tafsir ayat 28 Surat Al-Anfal, yang berbunyi ketahuilah bahwa kekayaan dan anak-anakmu hanyalah ujian bagimu. Sebagai seorang khalifah dan seorang ayah, kamu sangat menyukai kekayaan dan anak-anakmu, berarti kamu suka ’fitnah’ (ujian) itu.” Mendengar penjelasan Abu Nawas yang sekaligus kritikan, Khalifah Harun al-Rasyid tertunduk malu, menyesal dan sadar.
Rupanya, kedekatan Abu Nawas dengan Harun alRa-syid menyulut iri dan dengki di antara pembantu-pembantunya. Abu Nawas memanggil Khalifah dengan ”ya akhi” (saudaraku). Hubungan di antara mereka bukan antara tuan dan hamba. Pembantu-pembantu khalifah yang hasud ingin memisahkan hubungan akrab tersebut de-ngan memutarbalikkan berita.
Sumber http://www.facebook.com/notes/mohamad-guntur-romli/gus-dur-al-quran-dan-pornografi/271094715389

Ngalap Berkah di Makam Para Wali (Tanya jawab dengan Habib Lutfi bin Yahya)

Assalamualaikum Wr.Wb.
Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya yang saya hormati, saya pernah diajak kakek ngalap berkah ke makakm Sunan Kalijaga di Kadilangu, Demak. Namun, disana, kakek hanya menaburkan kembang dan mengucapkan sesuatu yang tidak saya mengerti. Kemungkinan doa atau semacam wirid. Hingga kakek meninggal, belum sempat saya tanyakan apa yang kakek baca itu. Karena itu lewat surat ini, saya ingin bertanya. Sebetulnya apa yang harus kita lakukan ketika kita ngalap berkah dimakam para wali?
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Adi Setiawan
Bukateja, Purbalingga, Jawa Tengah
Waalaikumsalam Wr.Wb.
Barakah itu mutlak milik Allah Subhanahu wa Taala. Ngalap barakah kepada orang-rang yang dekat kepada Allah Swt, maksudnya ngalap barakah kepada orang yang telah mendapatkan barakah dari Allah, sehingga hidupnya barakah, banyak amalnya. Karena itulah selain hidupnya barakah, ilmu yang di ajarkan juga membawa barakah. Terbukti dengan banyaknya murid yang mengikuti jejaknya, dan murid itu  pun mengajarkan ilmunya kepada murid-mridnya, dan seterusnya.
Kalau berzarah kepada auliya’ para wali, jangan lupa, yang utama adalah belajar mengoreksi diri atau intropeksi.
Pertama, kita patut merenung tentang pemilik makam yang kita ziarahi. Meski sudah di kubur, beliau tetap mendapat kehormatan dari keluarga, para murid serta umat Islam, dikunjungi dan didoakan.
Kedua, kita harus ingat, ketika melihat makam tersebut, kita juga sadar bahwa kita juga nantinya akan menumui ajal, sebagaimana pemilik makam itu. Jadi, yang terpenting, apakah kita sudah menyiapkan bekal untuk menuju alam akhirat.
Ketika di makam itu, bacalah Al Quran, dzikrullah dan shalawat. Pahala-pahala bacaan itu semoga menjadi penyebab turunnya rahmat Allah Swt. Diharapkan, pahal bacaan itu akan menambah  pahala kepada orang yang diziarahi, dan nantinya juga akan mengalirkan pahala kepada yang menziarahinya.
Itulah antara lain hikmah yang dapat kita petik dari ngalap berkah di makam para wali.
Sumber Website Habib Lutfi bin Yahya

Download Gratis MP3 Kumpulan Ceramah / Qasidah / Foto Abag Guru Sekumpul

Guru Ijai
Video Wajah Tuan Guru Zaini sebelum dimakamkan
  1. http://www.4shared.com/file/155398905/e8cd62a0/02SIFAT_DUA_PULUH.html
  2. http://www.4shared.com/file/142614356/22421953/Adab_Membaca_Al-Quran.html
  3. http://www.4shared.com/file/155428709/81300228/Allahumma_Shalli_ala_Muhammad.html
  4. http://www.4shared.com/file/126993512/2b1f88c5/Berkat_Salawat_A.html
  5. http://www.4shared.com/file/126994726/990cf3c8/Berkat_Salawat_B.html
  6. http://www.4shared.com/file/126997913/da60d660/Bertemu_Allah_A.html
  7. http://www.4shared.com/file/126998598/d4126cd2/Bertemu_Allah_B.html
  8. http://www.4shared.com/file/126996422/362e4103/Garetek_Hati_A.html
  9. http://www.4shared.com/file/126997030/7e8eded7/Garetek_Hati_B.html
  10. http://www.4shared.com/file/155407507/47afb877/Ihya-Syarat_Fiqh-A.html
  11. http://www.4shared.com/file/155411508/cf1bd38a/Ihya-Syarat_Fiqh-B.html
  12. http://www.4shared.com/file/142611730/adac430e/Kaya_Hati.html
  13. http://www.4shared.com/file/155879674/b69caa0b/Nurul_Huda-.html
  14. http://www.4shared.com/file/155422331/cc729161/Qasidah_-_Hama_Qalbi.html
  15. http://www.4shared.com/file/155423356/bcf0c421/Qasidah_-_Nabiyyal_Huda.html
  16. http://www.4shared.com/file/155432183/ff6cd458/Rabbi_Khalaq_Thaha_Min_Nur.html
  17. http://www.4shared.com/file/155873399/3fd8d9b7/Shalla_alaikallah_Ya_Adnani.html
  18. http://www.4shared.com/file/155416522/802f60af/Wali_Allah-A.html
  19. http://www.4shared.com/file/155419211/6f276405/Wali_Allah-B.html
  20. MP3 Maulid Ya Sayyidi Abah Guru Ijai
  21. http://www.4shared.com/audio/hnDnBp-1/_32__Khobbiri__Tuan_Guru_Ijai_.html
Download juga di sini http://www.4shared.com/dir/O6fKIG1h/MP3-Abah-Guru-Sekumpul.html
Kumpulan Foto Guru Ijai
Koleksi Foto Guru Ijai
  1. http://www.facebook.com/group.php?v=photos&gid=76786446576&so=0
  2. http://www.facebook.com/group.php?v=photos&gid=76786446576&so=15
  3. http://www.facebook.com/group.php?v=photos&gid=76786446576&so=30
  4. http://www.facebook.com/group.php?v=photos&gid=76786446576&so=45
  5. http://www.facebook.com/group.php?v=photos&gid=76786446576&so=60
  6. http://www.facebook.com/group.php?v=photos&gid=76786446576&so=75
  7. http://www.facebook.com/group.php?v=photos&gid=76786446576&so=90
  8. http://www.facebook.com/group.php?v=photos&gid=76786446576&so=105
  9. http://www.facebook.com/group.php?v=photos&gid=76786446576&so=120
  10. http://www.facebook.com/group.php?v=photos&gid=76786446576&so=135
  11. http://www.facebook.com/group.php?v=photos&gid=76786446576&so=150
  12. http://www.facebook.com/group.php?v=photos&gid=76786446576&so=165 
Sumber Group di Facebook Jamaah ABAH GURU SEKUMPUL

Menyambut Mawlid Kelahiran Sayyidina Muhammad
  1. Download Gratis MP3 Maulid AlHabsyi / Simthudduror Habib Syech bin AbdulQadir Assegaf dari Majalah Alkisah
  2. Download Gratis MP3 Maulid Al Habsyi (Simtudduror) dilantunkan oleh Habib Abdurrahman Basurrah
  3. Download Gratis MP3 Maulid Al Habsyi (Simtudduror) dilantunkan oleh Haddad Alwi
  4. Download Gratis MP3 Maulid Simtudduror / Maulid Al Habsyi dari Majalah Al Kisah
  5. Download Gratis MP3 Khutbah Jumat dari Majalah Alkisah
  6. Download Gratis MP3 Dialog antara Majalah Alkisah dengan Habib Lutfi bin Yahya
  7. Download MP3 Gus Dur menyanyikan Al-i’tiraf (Doa abu Nawas) - Ilahi lastu lil Firdaus
  8. Download Gratis MP3 / Ceramah KH Mustafa Bisri
  9. Download Gratis MP3 / Ceramah Cak Nun (Emha Ainun Najib) dan Kyai Kanjeng
  10. Download Gratis MP3 Kumpulan Ceramah / Qasidah / Foto Guru Ijai - Guru Sekumpul
  11. Download Sholawat Langitan
  12. Download Gratis MP3 Mutiara Qasidah Al-Imam Abdullah Bin Alawi Al-Haddad
  13. Fadhilah Burdah
  14. Naseem Habbat A’laina (backsound blog ini)
  15. MP3 dan Teks Maulid Adh-Dhiyaul Lami
  16. Download Mp3 Burdah, Shalawat, Nasyid,Maulid
  17. Download Mp3, Teks Qasidah Burdah Imam Busyiri
  18. Download MP3 dan PDF Dalailul Khairat
  19. Download MP3 Qasidah Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf
  20. Kitab Khulasoh Madad An-Nabawy (amalan bani ‘alawy)
  21. Download MP3 - PDF - Manaqib Maulid Al Barzanji (Syekh Jakfar AL Barzanji)
  22. Download Gratis MP3 Maulid Ad Diba’i dari Majalah Al Kisah

Uwais Al Qarni (Wali Allah yang Terkenal di langit tak di kenal di Bumi)

Pada zaman Nabi Muhammad SAW, ada seorang pemuda bermata biru, rambutnya merah, pundaknya lapang panjang, berpenampilan cukup tampan, kulitnya kemerah-merahan, dagunya menempel di dada selalu melihat pada tempat sujudnya, tangan kanannya menumpang pada tangan kirinya, ahli membaca Al Qur’an dan menangis, pakaiannya hanya dua helai sudah kusut yang satu untuk penutup badan dan yang satunya untuk selendangan, tiada orang yang menghiraukan, tak dikenal oleh penduduk bumi akan tetapi sangat terkenal di langit.
Dia, jika bersumpah demi Allah pasti terkabul. Pada hari kiamat nanti ketika semua ahli ibadah dipanggil disuruh masuk surga, dia justru dipanggil agar berhenti dahulu dan disuruh memberi syafa’at, ternyata Allah memberi izin dia untuk memberi syafa’at sejumlah qobilah Robi’ah dan qobilah Mudhor, semua dimasukkan surga tak ada yang ketinggalan karenanya. Dia adalah “Uwais al-Qarni”. Ia tak dikenal banyak orang dan juga miskin, banyak orang suka menertawakan, mengolok-olok, dan menuduhnya sebagai tukang membujuk, tukang mencuri serta berbagai macam umpatan dan penghinaan lainnya.
Seorang fuqoha’ negeri Kuffah, karena ingin duduk dengannya, memberinya hadiah dua helai pakaian, tapi tak berhasil dengan baik, karena hadiah pakaian tadi diterima lalu dikembalikan lagi olehnya seraya berkata : “Aku khawatir, nanti sebagian orang menuduh aku, dari mana kamu dapatkan pakaian itu, kalau tidak dari membujuk pasti dari mencuri”.
Pemuda dari Yaman ini telah lama menjadi yatim, tak punya sanak famili kecuali hanya ibunya yang telah tua renta dan lumpuh. Hanya penglihatan kabur yang masih tersisa. Untuk mencukupi kehidupannya sehari-hari, Uwais bekerja sebagai penggembala kambing. Upah yang diterimanya hanya cukup untuk sekedar menopang kesehariannya bersama Sang ibu, bila ada kelebihan, ia pergunakan untuk membantu tetangganya yang hidup miskin dan serba kekurangan seperti keadaannya. Kesibukannya sebagai penggembala domba dan merawat ibunya yang lumpuh dan buta, tidak mempengaruhi kegigihan ibadahnya, ia tetap melakukan puasa di siang hari dan bermunajat di malam harinya.
Uwais al-Qarni telah memeluk Islam pada masa negeri Yaman mendengar seruan Nabi Muhammad SAW. yang telah mengetuk pintu hati mereka untuk menyembah Allah, Tuhan Yang Maha Esa, yang tak ada sekutu bagi-Nya. Islam mendidik setiap pemeluknya agar berakhlak luhur. Peraturan-peraturan yang terdapat di dalamnya sangat menarik hati Uwais, sehingga setelah seruan Islam datang di negeri Yaman, ia segera memeluknya, karena selama ini hati Uwais selalu merindukan datangnya kebenaran. Banyak tetangganya yang telah memeluk Islam, pergi ke Madinah untuk mendengarkan ajaran Nabi Muhammad SAW secara langsung. Sekembalinya di Yaman, mereka memperbarui rumah tangga mereka dengan cara kehidupan Islam.
Alangkah sedihnya hati Uwais setiap melihat tetangganya yang baru datang dari Madinah. Mereka itu telah “bertamu dan bertemu” dengan kekasih Allah penghulu para Nabi, sedang ia sendiri belum. Kecintaannya kepada Rasulullah menumbuhkan kerinduan yang kuat untuk bertemu dengan sang kekasih, tapi apalah daya ia tak punya bekal yang cukup untuk ke Madinah, dan yang lebih ia beratkan adalah sang ibu yang jika ia pergi, tak ada yang merawatnya.
Di ceritakan ketika terjadi perang Uhud Rasulullah SAW mendapat cedera dan giginya patah karena dilempari batu oleh musuh-musuhnya. Kabar ini akhirnya terdengar oleh Uwais. Ia segera memukul giginya dengan batu hingga patah. Hal tersebut dilakukan sebagai bukti kecintaannya kepada beliau SAW, sekalipun ia belum pernah melihatnya. Hari berganti dan musim berlalu, dan kerinduan yang tak terbendung membuat hasrat untuk bertemu tak dapat dipendam lagi. Uwais merenungkan diri dan bertanya dalam hati, kapankah ia dapat menziarahi Nabinya dan memandang wajah beliau dari dekat ? Tapi, bukankah ia mempunyai ibu yang sangat membutuhkan perawatannya dan tak tega ditingalkan sendiri, hatinya selalu gelisah siang dan malam menahan kerinduan untuk berjumpa.
Akhirnya, pada suatu hari Uwais mendekati ibunya, mengeluarkan isi hatinya dan memohon izin kepada ibunya agar diperkenankan pergi menziarahi Nabi SAW di Madinah. Sang ibu, walaupun telah uzur, merasa terharu ketika mendengar permohonan anaknya. Beliau memaklumi perasaan Uwais, dan berkata : “Pergilah wahai anakku ! temuilah Nabi di rumahnya. Dan bila telah berjumpa, segeralah engkau kembali pulang”. Dengan rasa gembira ia berkemas untuk berangkat dan tak lupa menyiapkan keperluan ibunya yang akan ditinggalkan serta berpesan kepada tetangganya agar dapat menemani ibunya selama ia pergi.
Sesudah berpamitan sambil menciumi sang ibu, berangkatlah Uwais menuju Madinah yang berjarak kurang lebih empat ratus kilometer dari Yaman. Medan yang begitu ganas dilaluinya, tak peduli penyamun gurun pasir, bukit yang curam, gurun pasir yang luas yang dapat menyesatkan dan begitu panas di siang hari, serta begitu dingin di malam hari, semuanya dilalui demi bertemu dan dapat memandang sepuas-puasnya paras baginda Nabi SAW yang selama ini dirindukannya. Tibalah Uwais al-Qarni di kota Madinah. Segera ia menuju ke rumah Nabi SAW, diketuknya pintu rumah itu sambil mengucapkan salam. Keluarlah sayyidatina ‘Aisyah r.a., sambil menjawab salam Uwais. Segera saja Uwais menanyakan Nabi yang ingin dijumpainya. Namun ternyata beliau SAW tidak berada di rumah melainkan berada di medan perang. Betapa kecewa hati sang perindu, dari jauh ingin berjumpa tetapi yang dirindukannya tak berada di rumah. Dalam hatinya bergolak perasaan ingin menunggu kedatangan Nabi SAW dari medan perang.
Tapi, kapankah beliau pulang ? Sedangkan masih terngiang di telinga pesan ibunya yang sudah tua dan sakit-sakitan itu, agar ia cepat pulang ke Yaman,” Engkau harus lekas pulang”. Karena ketaatan kepada ibunya, pesan ibunya tersebut telah mengalahkan suara hati dan kemauannya untuk menunggu dan berjumpa dengan Nabi SAW. Ia akhirnya dengan terpaksa mohon pamit kepada sayyidatina ‘Aisyah r.a. untuk segera pulang ke negerinya. Dia hanya menitipkan salamnya untuk Nabi SAW dan melangkah pulang dengan perasaan haru.
Sepulangnya dari perang, Nabi SAW langsung menanyakan tentang kedatangan orang yang mencarinya. Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa Uwais al-Qarni adalah anak yang taat kepada ibunya. Ia adalah penghuni langit (sangat terkenal di langit). Mendengar perkataan baginda Rosulullah SAW, sayyidatina ‘Aisyah r.a. dan para sahabatnya tertegun. Menurut informasi sayyidatina ‘Aisyah r.a., memang benar ada yang mencari Nabi SAW dan segera pulang kembali ke Yaman, karena ibunya sudah tua dan sakit-sakitan sehingga ia tidak dapat meninggalkan ibunya terlalu lama. Rosulullah SAW bersabda : “Kalau kalian ingin berjumpa dengan dia (Uwais al-Qarni), perhatikanlah, ia mempunyai tanda putih di tengah-tengah telapak tangannya.” Sesudah itu beliau SAW, memandang kepada sayyidina Ali k.w. dan sayyidina Umar r.a. dan bersabda : “Suatu ketika, apabila kalian bertemu dengan dia, mintalah do’a dan istighfarnya, dia adalah penghuni langit dan bukan penghuni bumi”.
Tahun terus berjalan, dan tak lama kemudian Nabi SAW wafat, hingga kekhalifahan sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq r.a. telah di estafetkan Khalifah Umar r.a. Suatu ketika, khalifah Umar teringat akan sabda Nabi SAW. tentang Uwais al-Qarni, sang penghuni langit. Beliau segera mengingatkan kepada sayyidina Ali k.w. untuk mencarinya bersama. Sejak itu, setiap ada kafilah yang datang dari Yaman, beliau berdua selalu menanyakan tentang Uwais al-Qorni, apakah ia turut bersama mereka. Diantara kafilah-kafilah itu ada yang merasa heran, apakah sebenarnya yang terjadi sampai-sampai ia dicari oleh beliau berdua. Rombongan kafilah dari Yaman menuju Syam silih berganti, membawa barang dagangan mereka.
Suatu ketika, Uwais al-Qorni turut bersama rombongan kafilah menuju kota Madinah. Melihat ada rombongan kafilah yang datang dari Yaman, segera khalifah Umar r.a. dan sayyidina Ali k.w. mendatangi mereka dan menanyakan apakah Uwais turut bersama mereka. Rombongan itu mengatakan bahwa ia ada bersama mereka dan sedang menjaga unta-unta mereka di perbatasan kota. Mendengar jawaban itu, beliau berdua bergegas pergi menemui Uwais al-Qorni. Sesampainya di kemah tempat Uwais berada, Khalifah Umar r.a. dan sayyidina Ali k.w. memberi salam. Namun rupanya Uwais sedang melaksanakan sholat. Setelah mengakhiri shalatnya, Uwais menjawab salam kedua tamu agung tersebut sambil bersalaman. Sewaktu berjabatan, Khalifah Umar segera membalikkan tangan Uwais, untuk membuktikan kebenaran tanda putih yang berada ditelapak tangan Uwais, sebagaimana pernah disabdakan oleh baginda Nabi SAW.
Memang benar !
Dia penghuni langit. Dan ditanya Uwais oleh kedua tamu tersebut, siapakah nama saudara ? “Abdullah”, jawab Uwais. Mendengar jawaban itu, kedua sahabatpun tertawa dan mengatakan : “Kami juga Abdullah, yakni hamba Allah. Tapi siapakah namamu yang sebenarnya ?” Uwais kemudian berkata: “Nama saya Uwais al-Qorni”. Dalam pembicaraan mereka, diketahuilah bahwa ibu Uwais telah meninggal dunia. Itulah sebabnya, ia baru dapat turut bersama rombongan kafilah dagang saat itu. Akhirnya, Khalifah Umar dan Ali k.w. memohon agar Uwais berkenan mendo’akan untuk mereka. Uwais enggan dan dia berkata kepada khalifah:
“Sayalah yang harus meminta do’a kepada kalian”. Mendengar perkataan Uwais, Khalifah berkata: “Kami datang ke sini untuk mohon do’a dan istighfar dari anda”. Karena desakan kedua sahabat ini, Uwais al-Qorni akhirnya mengangkat kedua tangannya, berdo’a dan membacakan istighfar. Setelah itu Khalifah Umar r.a. berjanji untuk menyumbangkan uang negara dari Baitul Mal kepada Uwais, untuk jaminan hidupnya. Segera saja Uwais menolak dengan halus dengan berkata : “Hamba mohon supaya hari ini saja hamba diketahui orang. Untuk hari-hari selanjutnya, biarlah hamba yang fakir ini tidak diketahui orang lagi”.
Setelah kejadian itu, nama Uwais kembali tenggelam tak terdengar beritanya. Tapi ada seorang lelaki pernah bertemu dan di tolong oleh Uwais , waktu itu kami sedang berada di atas kapal menuju tanah Arab bersama para pedagang, tanpa disangka-sangka angin topan berhembus dengan kencang. Akibatnya hempasan ombak menghantam kapal kami sehingga air laut masuk ke dalam kapal dan menyebabkan kapal semakin berat. Pada saat itu, kami melihat seorang laki-laki yang mengenakan selimut berbulu di pojok kapal yang kami tumpangi, lalu kami memanggilnya. Lelaki itu keluar dari kapal dan melakukan sholat di atas air. Betapa terkejutnya kami melihat kejadian itu. “Wahai waliyullah,” Tolonglah kami !” tetapi lelaki itu tidak menoleh. Lalu kami berseru lagi,” Demi Zat yang telah memberimu kekuatan beribadah, tolonglah kami!”Lelaki itu menoleh kepada kami dan berkata: “Apa yang terjadi ?” “Tidakkah engkau melihat bahwa kapal dihembus angin dan dihantam ombak ?”tanya kami. “Dekatkanlah diri kalian pada Allah ! “katanya. “Kami telah melakukannya.” “Keluarlah kalian dari kapal dengan membaca bismillahirrohmaanirrohiim!”
Kami pun keluar dari kapa satu persatu dan berkumpul di dekat itu. Pada saat itu jumlah kami lima ratus jiwa lebih. Sungguh ajaib, kami semua tidak tenggelam, sedangkan perahu kami berikut isinya tenggelam ke dasar laut. Lalu orang itu berkata pada kami ,”Tak apalah harta kalian menjadi korban asalkan kalian semua selamat”. “Demi Allah, kami ingin tahu, siapakah nama Tuan ? “Tanya kami. “Uwais al-Qorni”. Jawabnya dengan singkat.
Kemudian kami berkata lagi kepadanya, “Sesungguhnya harta yang ada di kapal tersebut adalah milik orang-orang fakir di Madinah yang dikirim oleh orang Mesir.” “Jika Allah mengembalikan harta kalian. Apakah kalian akan membagi-bagikannya kepada orang-orang fakir di Madinah?” tanyanya.”Ya,”jawab kami. Orang itu pun melaksanakan sholat dua rakaat di atas air, lalu berdo’a. Setelah Uwais al-Qorni mengucap salam, tiba-tiba kapal itu muncul ke permukaan air, lalu kami menumpanginya dan meneruskan perjalanan. Setibanya di Madinah, kami membagi-bagikan seluruh harta kepada orang-orang fakir di Madinah, tidak satupun yang tertinggal.
Beberapa waktu kemudian, tersiar kabar kalau Uwais al-Qorni telah pulang ke rahmatullah. Anehnya, pada saat dia akan dimandikan tiba-tiba sudah banyak orang yang berebutan untuk memandikannya. Dan ketika dibawa ke tempat pembaringan untuk dikafani, di sana sudah ada orang-orang yang menunggu untuk mengkafaninya. Demikian pula ketika
orang pergi hendak menggali kuburnya. Di sana ternyata sudah ada orang-orang yang menggali kuburnya hingga selesai. Ketika usungan dibawa menuju ke pekuburan, luar biasa banyaknya orang yang berebutan untuk mengusungnya. Dan Syeikh Abdullah bin Salamah menjelaskan, “ketika aku ikut mengurusi jenazahnya hingga aku pulang dari mengantarkan jenazahnya, lalu aku bermaksud untuk kembali ke tempat penguburannya guna memberi tanda pada kuburannya, akan tetapi sudah tak terlihat ada bekas kuburannya.
(Syeikh Abdullah bin Salamah adalah orang yang pernah ikut berperang bersama Uwais al-Qorni pada masa pemerintahan sayyidina Umar r.a.)
Meninggalnya Uwais al-Qorni telah menggemparkan masyarakat kota Yaman. Banyak terjadi hal-hal yang amat mengherankan. Sedemikian banyaknya orang yang tak dikenal berdatangan untuk mengurus jenazah dan pemakamannya, padahal Uwais adalah seorang fakir yang tak dihiraukan orang. Sejak ia dimandikan sampai ketika jenazahnya hendak diturunkan ke dalam kubur, di situ selalu ada orang-orang yang telah siap melaksanakannya terlebih dahulu. Penduduk kota Yaman tercengang. Mereka saling bertanya-tanya : “Siapakah sebenarnya engkau wahai Uwais al-Qorni ? Bukankah Uwais yang kita kenal, hanyalah seorang fakir yang tak memiliki apa-apa, yang kerjanya hanyalah sebagai penggembala domba dan unta ? Tapi, ketika hari wafatmu, engkau telah menggemparkan penduduk Yaman dengan hadirnya manusia-manusia asing yang tidak pernah kami kenal. Mereka datang dalam jumlah sedemikian banyaknya. Agaknya mereka adalah para malaikat yang di turunkan ke bumi, hanya untuk mengurus jenazah dan pemakamannya. Baru saat itulah penduduk Yaman mengetahuinya siapa “Uwais al-Qorni” ternyata ia tak terkenal di bumi tapi terkenal di langit.
Sumber http://www.facebook.com/note.php?note_id=103145344516

Putus asanya syaiton terhadap umat Nabi Muhammad SAW (Manaqib Syekh Abdul Qadir Al-Jaelani)

Suatu ketika di zaman Tuan Syekh Abdul Qadir Al-Jaelani, dikala beliau sedang menuju ke masjid beliau melihat syaiton dalam keadaan muka yang pucat, badannya yang kurus dan pundaknya yang bengkok, lalu Tuan Syekh berkata kepada syaiton tersebut , hai syaiton kenapa muka engkau pucat ?, begini Tuan Syekh aku pucat dikala aku menunggu orangtua yang sedikit lagi mati dan aku menggodanya agar dia mati dalam su’ul khotimah, tetapi aku pucat dikala dia membacakan “Yaa Allah biha Yaa Allah biha Yaa Allah Bi khusnil khotimah” dan aku takut ia mati khusnul khotimah, karena itulah aku pucat.
Lalu mengapa engkau kurus ?, begini Tuan Syekh aku bangga dan sehat tubuhku bila seorang anak cucu adam dan umat Muhammad dikala ia makan dan minum tidak membaca nama Tuhannya tetapi aku kurus bila ada diantara mereka yang kugoda tetapi setiap ia makan dan minum dia membaca “Bismillahirrahmanirrahiim” , sebab inilah aku menjadi kurus.
Dan mengapa engkau bengkok?, begini Tuan Syekh aku adalah penggoda dan selalu menjadi penggoda, kuberatkan ia untuk shalat, puasa, dan menginggat Allah khususnya ku goda bagi mereka yang muda, kumasuki hawa nafsunya untuk tidak sujud kepada Tuhannya dan tidak mencintai kepada Nabinya, aku merasa terbebani bila ada seorang pemuda yang ku goda langkahnya dan ku goda nafsunya untuk jauh dari ilmu tetapi ia melawannya dan bengkoklah aku dikala ia duduk dimajlis ilmu menyebut-nyebut nama Tuhannya dan menyebut-nyebut nama Muhammad, terbebani aku terbebani seakan aku membawa gunung di pundakku, tapi ingatlah wahai Tuan Syekh jika ia melanggar perintah Allah dan Muhammad Rasulnya ketahuilah bahwa aku adalah sahabat dekatnya dan tidak akan aku biarkan ia bersamamu, maka Tuan Syekh berkata “aku berlindung dari godaan syaiton yang terkutuk”,enyahlah engkau ! maka tertawalah ia (syaiton) lalu pergi.
Sumber http://www.facebook.com/group.php?gid=350806435064

Cerita dari jamaah Majelis Rasulullah tentang Karomah Habib Munzir Al Musawwa

Artikel dibawah ini awalnya, dari web pembaca blog saya. Kemudian si pemilik web, mas yogo saptono memberikan sumber aslinya dari milist MajelisRasulullah majelisrasulullah@yahoogroups.com. Artikel dibawah ini merupakan postingan dalam milist tersebut yang dikirim oleh pemudasuci@yahoo.com. Beberapa bagian saya potong untuk mempermudah pembacaan. Selanjutnya tulisan dibawah ini merupakan isi postingan dimilist tersebut.
Ketika ada orang yg iseng bertanya padanya : wahai habib, bukankah Rasul saw juga punya rumah walau sederhana??, beliau tertegun dan menangis, beliau berkata : iya betul, tapikan Rasul saw juga tidak beli tanah, beliau diberi tanah oleh kaum anshar, lalu bersama sama membangun rumah.., saya takut dipertanyakan Allah kalau ada orang muslim yg masih berumahkan koran di pinggir jalan dan di gusur gusur, sedangkan bumi menyaksikan saya tenang tenang dirumah saya..
pernah ada seorang wali besar di Tarim, guru dari Guru Mulia Almusnid alhabib Umar bin Hafidh, namanya Hb Abdulqadir Almasyhur, ketika hb munzir datang menjumpainya, maka habib itu yg sudah tua renta langsung menangis.. dan berkata : WAHAI MUHAMMAD…! (saw), maka Hb Munzir berkata : saya Munzir, nama saya bukan Muhammad.., maka habib itu berkata : ENGKAU MUHAMMAD SAW..!, ENGKAU MUHAMMAD.. SAW!, maka hb Munzir diam… lalu ketika ALhabib Umar bin Hafidh datang maka segera alhabib Abdulqadir almasyhur berkata : wahai umar, inilah Maula Jawa (Tuan Penguasa Pulau Jawa), maka Alhabib Umar bin Hafidh hanya senyam senyum.. (kalo ga percaya boleh tanya pada alumni pertama DM)
lihat kemanapun beliau pergi pasti disambut tangis ummat dan cinta, bahkan sampai ke pedalaman irian, ongkos sendiri, masuk ke daerah yg sudah ratusan tahun belum dijamah para da’i, ratusan orang yg sudah masuk islam ditangannya, banyak orang bermimpi Rasul saw selalu hadir di majelisnya,
bahkan ada orang wanita dari australia yg selalu mimpi Rasul saw, ia sudah bai’at dengan banyak thariqah, dan 10 tahun ia tak lagi bisa melihat Rasul saw entah kenapa, namun ketika ia hadir di Majelis Hb Munzir di masjid almunawar, ia bisa melihat lagi Rasulullah saw..
maka berkata orang itu, sungguh habib yg satu ini adalah syeikh Futuh ku, dia membuka hijabku tanpa ia mengenalku, dia benar benar dicintai oleh Rasul saw, kabar itu disampaikan pada hb munzir, dan beliau hanya menunduk malu..
beliau itu masyhur dalam dakwah syariah, namun mastur (menyembunyikan diri) dalam keluasan haqiqah dan makrifahnya. .
bukan orang yg sembarangan mengobral mimpi dan perjumpaan gaibnya ke khalayak umum
ketika orang ramai minta agar Hb Umar maulakhela didoakan karena sakit, maka beliau tenagn tenang saja, dan berkata : Hb Nofel bin Jindan yg akan wafat, dan Hb Umar Maulakhela masih panjang usianya.. benar saja, keesokan harinya Hb Nofel bin Jindan wafat, dan Hb Umar maulakhela sembuh dan keluar dari opname.., itu beberapa tahun yg lalu..
ketika Hb Anis Alhabsyi solo sakit keras dan dalam keadaan kritis, orang orang mendesak hb munzir untuk menyambangi dan mendoakan Hb Anis, maka beliau berkata pd orang orang dekatnya, hb anis akan sembuh dan keluar dari opname, Insya Allah kira kira masih sebulan lagi usia beliau,..
betul saja, Hb Anis sembuh, dan sebulan kemudian wafat..
ketika gunung papandayan bergolak dan sudah dinaikkan posisinya dari siaga 1 menjadi “awas”, maka Hb Munzir dg santai berangkat kesana, sampai ke ujung kawah, berdoa, dan melemparkan jubahnya ke kawah, kawah itu reda hingga kini dan kejadian itu adalah 7 tahun yg lalu (VCD nya disimpan di markas dan dilarang disebarkan)
demikian pula ketika beliau masuk ke wilayah Beji Depok, yg terkenal dg sihir dan dukun dukun jahatnya., maka selesai acara hb munzir malam itu, keesokan harinya seorang dukun mendatangi panitya, ia berkata : saya ingin jumpa dg tuan guru yg semalam buat maulid disini..!, semua masyarakat kaget, karena dia dukun jahat dan tak pernah shalat dan tak mau dekat dg ulama dan sangat ditakuti, ketika ditanya kenapa??, ia berkata : saya mempunyai 4 Jin khodam, semalam mereka lenyap., lalu subuh tadi saya lihat mereka (Jin jin khodam itu) sudah pakai baju putih dan sorban, dan sudah masuk islam, ketika kutanya kenapa kalian masuk islam, dan jadi begini??, maka jin jin ku berkata : apakah juragan tidak tahu?, semalam ada Kanjeng Rasulullah saw hadir di acara Hb Munzir, kami masuk islam..!
kejadian serupa di Beji Depok seorang dukun yg mempunyai dua ekor macan jadi jadian yg menjaga rumahnya, malam itu Macan jejadiannya hilang, ia mencarinya, ia menemukan kedua macan jadi2an itu sedang duduk bersimpuh didepan pintu masjid mendengarkan ceramah hb munzir..
demikian pula ketika berapa muridnya berangkat ke Kuningan Cirebon, daerah yg terkenal ahli santet dan jago jago sihirnya, maka hb munzir menepuk bahu muridnya dan berkata : MA’ANNABIY.. !, berangkatlah, Rasul saw bersama kalian..
maka saat mereka membaca maulid, tiba tiba terjadi angin ribut yg mengguncang rumah itu dg dahsyat, lalu mereka mnta kepada Allah perlindungan, dan teringat hb munzir dalam hatinya, tiba tiba angin ribut reda, dan mereka semua mencium minyak wangi hb munzir yg seakan lewat dihadapan mereka, dan terdengarlah ledakan bola bola api diluar rumah yg tak bisa masuk kerumah itu..
ketika mereka pulang mereka cerita pd hb munzir, beliau hanya senyum dan menunduk malu..
demikian pula pedande pndande Bali, ketika Hb Munzir kunjung ke Bali, maka berkata muslimin disana, habib, semua hotel penuh, kami tempatkan hb ditempat yg dekat dengan kediaman Raja Leak (raja dukun leak) di Bali, maka hb munzir senyum senyum saja, keesokan harinya Raja Leak itu berkata : saya mencium wangi Raja dari pulau Jawa ada disekitar sini semalam..
maaf kalo gue ceplas ceplos, cuma gue lebih senang guru yg mengajar syariah namun tawadhu, tidak sesohor, sebagaimana Rasul saw yg hakikatnya sangat berkuasa di alam, namun membiarkan musuh musuhnya mencaci dan menghinanya, beliau tidak membuat mereka terpendam dibumi atau ditindih gunung, bahkan mendoakan mereka,
demikian pula ketika hb munzir dicaci maki dg sebutan Munzir ghulam ahmad..!, karena ia tidak mau ikut demo anti ahmadiyah, beliau tetap senyum dan bersabar, beliau memilih jalan damai dan membenahi ummat dg kedamaian daripada kekerasan, dan beliau sudah memaafkan pencaci itu sebelum orang itu minta maaf padanya, bahkan menginstruksikan agar jamaahnya jangan ada yg mengganggu pencaci itu,
kemarin beberapa minggu yg lalu di acara almakmur tebet hb munzir malah duduk berdampingan dg si pencaci itu, ia tetap ramah dan sesekali bercanda dg Da’i yg mencacinya sebagai murtad dan pengikut ahmadiyah..
Sumber Mailing list Majelis Rasulullah pemudasuci@yahoo.com
Menyambut Mawlid Kelahiran Sayyidina Muhammad
  1. Download Gratis MP3 Maulid AlHabsyi / Simthudduror Habib Syech bin AbdulQadir Assegaf dari Majalah Alkisah
  2. Download Gratis MP3 Maulid Al Habsyi (Simtudduror) dilantunkan oleh Habib Abdurrahman Basurrah
  3. Download Gratis MP3 Maulid Al Habsyi (Simtudduror) dilantunkan oleh Haddad Alwi
  4. Download Gratis MP3 Maulid Simtudduror / Maulid Al Habsyi dari Majalah Al Kisah
  5. Download Gratis MP3 Khutbah Jumat dari Majalah Alkisah
  6. Download Gratis MP3 Dialog antara Majalah Alkisah dengan Habib Lutfi bin Yahya
  7. Download MP3 Gus Dur menyanyikan Al-i’tiraf (Doa abu Nawas) - Ilahi lastu lil Firdaus
  8. Download Gratis MP3 / Ceramah KH Mustafa Bisri
  9. Download Gratis MP3 / Ceramah Cak Nun (Emha Ainun Najib) dan Kyai Kanjeng
  10. Download Gratis MP3 Kumpulan Ceramah / Qasidah / Foto Guru Ijai - Guru Sekumpul
  11. Download Sholawat Langitan
  12. Download Gratis MP3 Mutiara Qasidah Al-Imam Abdullah Bin Alawi Al-Haddad
  13. Fadhilah Burdah
  14. Naseem Habbat A’laina (backsound blog ini)
  15. MP3 dan Teks Maulid Adh-Dhiyaul Lami
  16. Download Mp3 Burdah, Shalawat, Nasyid,Maulid
  17. Download Mp3, Teks Qasidah Burdah Imam Busyiri
  18. Download MP3 dan PDF Dalailul Khairat
  19. Download MP3 Qasidah Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf
  20. Kitab Khulasoh Madad An-Nabawy (amalan bani ‘alawy)

  21. Download MP3 - PDF - Manaqib Maulid Al Barzanji (Syekh Jakfar AL Barzanji)
  22. Download Gratis MP3 Maulid Ad Diba’i dari Majalah Al Kisah

Sabtu, 13 November 2010

PENYEMBELIHAN

Penelitian Penyembelihan Hewan Cara Islam

kalo nyembelih hewan (sapi, kambing ato ayam), lebih 'berprikehewanan' yg mana ? langsung disembelih pake pisau ato di pingsanin dulu br dipotong dgn asumsi hewan ga merasa kesakitan pd saat sembelih ?
ini dia jawabannya :

Di bawah ini adalah tulisan yang disadur dan diringkas oleh Usman Effendi AS.,dari makalah tulisan Nanung Danar Dono, S.Pt., M.P., Sekretaris Eksekutif LP.POM-MUI Propinsi DIY dan Dosen Fakultas Peternakan UGM Yogyakarta:


Melalui penelitian ilmiah yang dilakukan oleh dua staf ahli peternakan dari Hannover University, sebuah universitas terkemuka di Jerman. Yaitu: Prof.Dr. Schultz dan koleganya, Dr. Hazim. Keduanya memimpin satu tim penelitian terstruktur untuk menjawab pertanyaan: manakah yang lebih baik dan paling tidak sakit, penyembelihan secara Syari’at Islam yang murni (tanpa proses pemingsanan) ataukah penyembelihan dengan cara Barat (dengan pemingsanan)?
Keduanya merancang penelitian sangat canggih, mempergunakan sekelompok sapi yang telah cukup umur (dewasa). Pada permukaan otak kecil sapi-sapi itu dipasang elektroda (microchip) yang disebut Electro-Encephalograph (EEG). Microchip EEG dipasang di permukaan otak yang menyentuh titik (panel) rasa sakit di permukaan otak, untuk merekam dan mencatat derajat rasa sakit sapi ketika disembelih. Di jantung sapi-sapi itu juga dipasang Electro Cardiograph (ECG) untuk merekam aktivitas jantung saat darah keluar karena disembelih.

Untuk menekan kesalahan, sapi dibiarkan beradaptasi dengan EEG maupun ECG yang telah terpasang di tubuhnya selama beberapa minggu. Setelah masa adaptasi dianggap cukup, maka separuh sapi disembelih sesuai dengan Syariat Islam yang murni, dan separuh sisanya disembelih dengan menggunakan metode pemingsanan yang diadopsi Barat.
Dalam Syariat Islam, penyembelihan dilakukan dengan menggunakan pisau yang tajam, dengan memotong tiga saluran pada leher bagian depan, yakni: saluran makanan, saluran nafas serta dua saluran pembuluh darah, yaitu: arteri karotis dan vena jugularis.

Patut pula diketahui, syariat Islam tidak merekomendasikan metoda atau teknik pemingsanan. Sebaliknya, Metode Barat justru mengajarkan atau bahkan mengharuskan agar ternak dipingsankan terlebih dahulu sebelum disembelih.
Selama penelitian, EEG dan ECG pada seluruh ternak sapi itu dicatat untuk merekam dan mengetahui keadaan otak dan jantung sejak sebelum pemingsanan (atau penyembelihan) hingga ternak itu benar-benar mati. Nah, hasil penelitian inilah yang sangat ditunggu-tunggu!

Dari hasil penelitian yang dilakukan dan dilaporkan oleh Prof. Schultz dan Dr. Hazim di Hannover University Jerman itu dapat diperoleh beberapa hal sbb.:

Penyembelihan Menurut Syariat Islam

Hasil penelitian dengan menerapkan praktek penyembelihan menurut Syariat Islam menunjukkan:


Pertama :
pada 3 detik pertama setelah ternak disembelih (dan ketiga saluran pada leher sapi bagian depan terputus), tercatat tidak ada perubahan pada grafik EEG. Hal ini berarti bahwa pada 3 detik pertama setelah disembelih itu, tidak ada indikasi rasa sakit.

Kedua :
pada 3 detik berikutnya, EEG pada otak kecil merekam adanya penurunan grafik secara bertahap yang sangat mirip dengan kejadian deep sleep (tidur nyenyak) hingga sapi-sapi itu benar-benar kehilangan kesadaran. Pada saat tersebut, tercatat pula oleh ECG bahwa jantung mulai meningkat aktivitasnya.

Ketiga :
setelah 6 detik pertama itu, ECG pada jantung merekam adanya aktivitas luar biasa dari jantung untuk menarik sebanyak mungkin darah dari seluruh anggota tubuh dan memompanya keluar. Hal ini merupakan refleksi gerakan koordinasi antara jantung dan sumsum tulang belakang (spinal cord). Pada saat darah keluar melalui ketiga saluran yang terputus di bagian leher tersebut, grafik EEG tidak naik, tapi justru drop (turun) sampai ke zero level (angka nol). Hal ini diterjemahkan oleh kedua peneliti ahli itu bahwa: “No feeling of pain at all!” (tidak ada rasa sakit sama sekali!).

Keempat :
karena darah tertarik dan terpompa oleh jantung keluar tubuh secara maksimal, maka dihasilkan healthy meat (daging yang sehat) yang layak dikonsumsi bagi manusia. Jenis daging dari hasil sembelihan semacam ini sangat sesuai dengan prinsip Good Manufacturing Practise (GMP) yang menghasilkan Healthy Food.

Penyembelihan Cara Barat

Pertama :
segera setelah dilakukan proses stunning (pemingsanan), sapi terhuyung jatuh dan collaps (roboh). Setelah itu, sapi tidak bergerak-gerak lagi, sehingga mudah dikendalikan. Oleh karena itu, sapi dapat pula dengan mudah disembelih tanpa meronta-ronta, dan (tampaknya) tanpa (mengalami) rasa sakit. Pada saat disembelih, darah yang keluar hanya sedikit, tidak sebanyak bila disembelih tanpa proses stunning (pemingsanan).

Kedua :
segera setelah proses pemingsanan, tercatat adanya kenaikan yang sangat nyata pada grafik EEG. Hal itu mengindikasikan adanya tekanan rasa sakit yang diderita oleh ternak (karena kepalanya dipukul, sampai jatuh pingsan).

Ketiga :
grafik EEG meningkat sangat tajam dengan kombinasi grafik ECG yang drop ke batas paling bawah. Hal ini mengindikasikan adanya peningkatan rasa sakit yang luar biasa, sehingga jantung berhenti berdetak lebih awal. Akibatnya, jantung kehilangan kemampuannya untuk menarik dari dari seluruh organ tubuh, serta tidak lagi mampu memompanya keluar dari tubuh.

Keempat :
karena darah tidak tertarik dan tidak terpompa keluar tubuh secara maksimal, maka darah itu pun membeku di dalam urat-urat darah dan daging, sehingga dihasilkan unhealthy meat (daging yang tidak sehat), yang dengan demikian menjadi tidak layak untuk dikonsumsi oleh manusia. Disebutkan dalam khazanah ilmu dan teknologi daging, bahwa timbunan darah beku (yang tidak keluar saat ternak mati/disembelih) merupakan tempat atau media yang sangat baik bagi tumbuh-kembangnya bakteri pembusuk, yang merupakan agen utama merusak kualitas daging.

Bukan Ekspresi Rasa Sakit!
Meronta-ronta dan meregangkan otot pada saat ternak disembelih ternyata bukanlah ekspresi rasa sakit! Sangat jauh berbeda dengan dugaan kita sebelumnya! Bahkan mungkin sudah lazim menjadi keyakinan kita bersama, bahwa setiap darah yang keluar dari anggota tubuh yang terluka, pastilah disertai rasa sakit dan nyeri. Terlebih lagi yang terluka adalah leher dengan luka terbuka yang menganga lebar…!
Hasil penelitian Prof. Schultz dan Dr. Hazim justru membuktikan yang sebaliknya. Yakni bahwa pisau tajam yang mengiris leher (sebagai syariat Islam dalam penyembelihan ternak) ternyata tidaklah ‘menyentuh’ saraf rasa sakit. Oleh karenanya kedua peneliti ahli itu menyimpulkan bahwa sapi meronta-ronta dan meregangkan otot bukanlah sebagai ekspresi rasa sakit, melainkan sebagai ekspresi ‘keterkejutan otot dan saraf’ saja (yaitu pada saat darah mengalir keluar dengan deras). Mengapa demikian? Hal ini tentu tidak terlalu sulit untuk dijelaskan, karena grafik EEG tidak membuktikan juga tidak menunjukkan adanya rasa sakit itu.

Hadits Rasulullah tentang penyembelihan ini:

“........ dan apabila kalian menyembelih, maka hendaklah berbuat ihsan dalam menyembelih. (Yaitu) hendaklah salah seorang dari kalian menajamkan pisaunya agar meringankan binatang yang disembelihnya.” (H.R. Muslim).

Semoga fakta ini bisa meyakinkan para Muslim tentang kepintaran dan mukzizat nabi Muhammad SAW..amiin
Sumber http://hasbee.wordpress.com/2009/12/01/penyembelihan-menurut-syariah-vs-barat/

Selasa, 09 November 2010

DOWNLOAD

  1. MP3 Nasyid,Shalawat,Burdah
  2. Download Mp3, Teks Burdah Imam Busyiri
  3. Doa Nabi Khidir
  4. Mp3 Ratib Al Haddad Via Rapidshare
  5. Mp3 Ratib Al Haddad Via 4Shared.com
  6. Mp3 Wirdul Latif Via 4Shared.com
  7. Mp3 Wirid as sakran Via 4Shared.com
  8. Mp3 Doa Khataman Al Quran Via 4Shared.com
  9. Mp3 Hizzbun Nasr Via 4Shared.com
  10. Mp3 Ratib Al Attas Via 4Shared.com
  11. MP3 Wirid Assakran Via Ziddu.com
  12. MP3 Barzanzi
  13. Kitab Khulasoh Madad An-Nabawy (amalan bani ‘alawy)
  14. Mp3 Ratib Al Attas
  15. Doc Ratib Al Attas
  16. Mp3 Wirdul Latif
  17. PDF Dalailul Khairat
  18. PDF Dalailul Khairat
  19. PDF Qasidah Burdah
  20. PDF Qasidah Burdah
  21. PDF Maulid-Simtud-Duror / Maulid Al Habsyi
  22. Mp3 Simtudduror dalam satu zip utuh oleh Habib Abdurrahman Basurrah.
  23. Mp3 Simtudduror dalam satu zip utuh oleh Hadad Alwi.
  24. Ratib Alaydrus Habib Abdullah bin Abubakar alaydrus
  25. Mp3 Ratib Al Haddad dari alhawi.net
  26. Mp3 Wirdul Latif dari alhawi.net
  27. PDF Ratib Al Haddad
  28. PDF Ratib Kubro Versi 1
  29. PDF Ratib Kubro + arab +terjemahan
  30. PDF Penjelasan Nur Muhammad dari Tariqah Naqsabandiyah Haqqani
  31. Amalan untuk dapat bertemu Rasulullah dalam mimpi
  32. MP3 dan Teks Maulid Adh-Dhiyaul Lami
  33. Doa Menolak Bala Nabi Khidir
  34. Doa Cahaya
  35. Manaqib Syekh Jakfar Al Barzanzi Pengarang Maulid Barzanji 1
  36. Manaqib Syekh Jakfar Al Barzanzi Pengarang Maulid Barzanji 2
  37. DO'A FAKHRULWUJUD Syekh Abu Bakar bin Salim
  38. Nash Asli Ratib Syamsi Syumus (Alaydrus)
  39. Doa Terhindar Dari Sakaratulmaut
  40. Download Kalender 2010 Falakiyah NU Gresik
  41. Download PDF Maulid Barzanji
  42. Shalawat At tajiyah
  43. Download Shalawat Basyairul Khairat - Syekh Abdul Qadir AlJilani
  44. All about Burdah (4)
  45. Amalan para Habaib (42)
  46. Artikel Islam (734)
  47. Bulan Dzulhijjah (15)
  48. Bulan Mawlid / Rabiul Awal (61)
  49. Bulan Muharram (10)
  50. Bulan Rajab (14)
  51. Bulan Ramadhan (68)
  52. Bulan Shafar (1)
  53. Bulan Sya'ban (5)
  54. Bulan Syawal (1)
  55. Bulan Syawwal (4)
  56. Chat dengan Syeikh Rohimuddin Al Bantani (1)
  57. Doa / Amalan (86)
  58. Download Islami (35)
  59. Fam / Marga Para Habaib (72)
  60. Fiqih (134)
  61. Foto-foto (12)
  62. Habib (173)
  63. Haji (6)
  64. Ibadah Haji dan Umrah (10)
  65. Kenali Aqidahmu (Habib Munzir) (6)
  66. Majalah AlKisah (15)
  67. Makrifat (52)
  68. Manaqib (65)
  69. Mencintai Rasullullah dan Ahlul Bait (239)
  70. Politik (1)
  71. Renungan (136)
  72. Tariqah (63)
  73. URL (1)
  74. Download Gratis MP3 Maulid AlHabsyi / Simthudduror Habib Syech bin AbdulQadir Assegaf dari Majalah Alkisah
  75. Download Gratis MP3 Maulid Al Habsyi (Simtudduror) dilantunkan oleh Habib Abdurrahman Basurrah
  76. Download Gratis MP3 Maulid Al Habsyi (Simtudduror) dilantunkan oleh Haddad Alwi
  77. Download Gratis MP3 Maulid Simtudduror / Maulid Al Habsyi dari Majalah Al Kisah
  78. Download Gratis MP3 Khutbah Jumat dari Majalah Alkisah
  79. Download Gratis MP3 Dialog antara Majalah Alkisah dengan Habib Lutfi bin Yahya
  80. Download MP3 Gus Dur menyanyikan Al-i’tiraf (Doa abu Nawas) - Ilahi lastu lil Firdaus
  81. Download Gratis MP3 / Ceramah KH Mustafa Bisri
  82. Download Gratis MP3 / Ceramah Cak Nun (Emha Ainun Najib) dan Kyai Kanjeng
  83. Download Gratis MP3 Kumpulan Ceramah / Qasidah / Foto Guru Ijai - Guru Sekumpul
  84. Download Sholawat Langitan
  85. Download Gratis MP3 Mutiara Qasidah Al-Imam Abdullah Bin Alawi Al-Haddad
  86. Fadhilah Burdah
  87. Naseem Habbat A’laina (backsound blog ini)
  88. MP3 dan Teks Maulid Adh-Dhiyaul Lami
  89. Download Mp3 Burdah, Shalawat, Nasyid,Maulid
  90. Download Mp3, Teks Qasidah Burdah Imam Busyiri
  91. Download MP3 dan PDF Dalailul Khairat
  92. Download MP3 Qasidah Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf
  93. Kitab Khulasoh Madad An-Nabawy (amalan bani ‘alawy)
  94. Download MP3 - PDF - Manaqib Maulid Al Barzanji (Syekh Jakfar AL Barzanji)
  95. Download Gratis MP3 Maulid Ad Diba’i dari Majalah Al Kisah